Tahun 2020-2022 merupakan tahun yang sangat luar biasa sulit pada sektor ekonomi, terutama ditingkat petani budidaya dan pedagang sekala kecil diperdesaan. Salah satu penyebab menurunya daya beli masyarakat akibat dari pandemi covid-19 yang tidak kunjung usai. Ini juga berdampak nyata pada sektor budidaya (breeding) kelinci, dimana para petani kelinci kesusahan dalam menjual hasil ternaknya baik itu jenis kelinci hias maupun kelinci pedaging. Tidak sedikit peternak kelinci diakhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 ini beberapa peternak mulai gulung tikar akibat tidak mampu bertahan dalam pemberian pakan. Hal ini diakibatkan mayoritas petani sudah bergantung pada pakan pabrikan (pelet) dimana diketahui harga pakan kian hari kian mahal sedangkan harga kelinci hias maupun pedaging cinderung turun.
Budidaya kelinci memiliki pasar yang sangat bergantung pada tempat tempat wisata, spot-spot keramaian kota dan warung makanan cepat saji seperti warung olahan makanan terutama sate kelinci dll.
Tidak sedikit kalangan peternak yang meragukan prospek beternak kelinci ditahun 2023 apalagi adanya kabar ditahun tersebut akan terjadi resesi ekonomi secara global sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Beberapa peternak lain tentu berpendapat berbeda menganggap resesi ekonomi secara global merupakan sebuah peluang tersendiri terutama bagi negara seperti Indonesia yang melimpah sumberdayanya.
Masyarakat secara umum setelah terdampak wabah covid-19 menjadi meningkat kesadarannya untuk mengkonsumsi makanan sehat. Salah satu citra daging kelinci adalah khasiat kesehatanya disamping nilai kelezatanya. ini merupakan peluang yang sempit tapi bagi pebisnis ini tetap sebagai peluang yang terbuka dimana siapa saja bisa masuk untuk memulai beternak maupun memperluas peternakanya menjelang tahun 2023.
Bagaimana menurut kalian masih prospekah budidaya Kelinci 2023??? Salah satu peternak kecil yang masih bertahan yaitu Omah Terwelu CupituDiakhir tahun ini harga daging kelinci ada diangka Rp. 37.000 - Rp. 45.000/kg hidup, sedangkan harga untuk bibitan tergantung masing-masih peternak berkisar Rp. 250.000- Rp.700.000/ekor. Tetap optimis atau menjadi pesemis merupakan pilihan, ingat rejeki tidak bisa ditiru dan tertukar kadarnya.
0 Komentar